Pacul, adalah perkakas utama untuk mengolah tanah, terutama bagi para petani. Tanpa pacul, maka petani akan bernasib sama seperti guru, penulis, peneliti, ataupun penulis buku, yang tidak memiliki buku. Jadi pacul berperan sangat penting bagi kehidupan seorang petani. Terlebih lagi hanya petani penggarap. Petani penggarap yaitu petani yang tidak memiliki tanah, sawah, atau lahan garap sendiri. Petani penggarap bisanya hanya mengerjakan lahan milik orang lain, dengan mengandalkan pacul yang dimilikinya.
Pacul, bagi petani adalah jalan rizki. Tanpa pacul, sulit bagi petani untuk bisa mencari makan. Karenanya, jika punya sedikit uang tabungan, sesegera mungkin petani pergi ke pasar atau ke pande besi untuk membeli barang satu buah pacul. Hanya sayangnya, tak ada model penyewaan pacul.
Pacul, ada bermacam bentuk dan bahan dasarnya. Namun yang tiap petani miliki hampir hanya satu macam bentuk karena menyesuaikan kondisi geografis dan memang itu adanya yang dijual di pasar. Namun dalam hal bahan, setidaknya ada dua macam pacul yang petani miliki. Pacul sepuhan dan besi biasa (tidak disepuh) Pacul sepuhan adalah pacul yang sudah dilapisi baja (biasanya dari wajan bekas) dan beling (pecahan kaca/gelas) dengan pembakaran api tungku yang suhunya melebihi 150 derajat celcius, tentu disertai jopomontro sang pande besi. :P. Pacul macam ini cocok untuk tanah lempung, biar tidak lengket saat digunakan. Nah, jenis yang lain adalah pacul tanpa sepuha, tanpa mantramantra. :D Pacul ini sangat cocok digunakan di tanah berpasir.
Sedang tentang bentuk pacul akan saya postkan dalam tulisan selanjutnya.
wkwkwk..
SALAM PACUL!!
- Cangkul cap ayam / buaya (import cina) tebal 3mm harga. Rp 34.000
- Cangkul cap ayam / buaya lokal tebal 3 mm ( pesanan khusus ) Rp 30.000
- Cangkul cap ayam / buaya lokal tebal 2,4 - 2,8 mm KW I harga Rp 28.000
- Cangkul cap ayam / buayalokal tebal 1,6 - 2 mm KW II harga Rp 20.000
- Cangkul cap ayam/ buaya1,5 mm ukuran kecil Rp 18.000
bisa dipesan di http://grosirkulakan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar